Mengenal Fungsi AF MODE Pada Kamera CANON dan NIKON


Kebanyakan kamera DSLR modern dilengkapi dengan sistem autofocus canggih yang sering sulit dipahami. Entah Anda memotret dengan DSLR entry-level atau kelas profesional, yang jelas dengan mengetahui bagaimana menggunakan sistem autofocus secara efektif adalah hal yang penting untuk mendapatkan gambar yang tajam. Anda bisa memulainya dari belajar menggunakan fokus pada lensa, baik secara auto maupun manual. Kemudian mengembangkan pengetahuan Anda dengan pemahaman mode-mode AF pada kamera, lalu melanjutkan untuk belajar menempatkan titik fokus dengan tepat.
Autofocus (AF) pada lensa

Hampir semua lensa modern mendukung fokus elektrik dan menyediakan 2 mode fokus yang diatur dengan tombol switch yaitu autofocus (AF) dan manual focus (MF). Mengaktifkan mode AF artinya fokus lensa bekerja secara otomatis digerakkan oleh motor dalam lensa dan Anda hanya perlu menekan 1/2 tombol shutter. Sedangkan mode MF artinya fokus lensa harus digerakkan secara manual menggunakan tangan dengan memutar ring / cincin fokus pada lensa. Silahkan baca di sini tentang cara menggunakan fokus pada lensa.
AF Mode pada kamera

Selanjutnya, AF Mode pada kamera adalah pengaturan lanjutan untuk menentukan cara kerja autofocus pada lensa. Ingat! Pengaturan ini hanya akan "aktif" jika Anda menggunakan fokus otomatis (AF) pada lensa dan bukannya fokus manual (MF).

Pada artikel ini, saya hanya membagikan sebatas apa yang saya ketahui tentang mode autofocus pada DSLR modern. Sejak fungsi autofocus tergantung pada jenis kamera dan model yang kita gunakan, jelas saya tidak bisa menjelaskan semua cara kerja mode-mode AF dari setiap produsen kamera. Jadi di sini saya hanya menulis penjelasan singkat AF Mode yang umum ada pada DSLR Canon dan Nikon. Harap dicatat juga bahwa artikel ini lebih mengarah pada pengguna DSLR kelas pemula (entry level), sehingga untuk pengembangan pada kelas pro silahkan Anda mencari tahu sendiri. Berikut mode-mode autofocus (AF) yang umum ada pada DSLR Canon dan Nikon:

1# One-Shot AF / Autofocus Single (AF-S)

Canon menyebutnya sebagai One-Shot, sedangkan Nikon menyebutnya Autofocus Single (AF-S) dan dulu Nikon menyebut mode ini sebagai Single Area AF. Mode ini khusus digunakan untuk memotret subjek "diam" seperti model, bunga, makanan atau subjek lainnya yang tidak bergerak. Pada kamera Canon, mode ini menjadi satu kesatuan dengan fitur Autofocus Lock (AF-L) yang mana fitur AF-L berfungsi untuk menjaga fokus agar tetap terkunci sekalipun Anda menggeser sorotan kamera, asalkan Anda tetap menahan tombol shutter.

Misalkan Anda ingin memotret subjek-A (sebelah kiri)subjek-B (tengah) dan subjek-C (sebelah kanan). Kemudian Anda menempatkan fokus ke subjek-A maka otomatis sorotan kamera juga mengarah ke subjek-A. Lalu Anda mulai mengunci fokus dengan menekan 1/2 tombol shutter tanpa melepaskan jari Anda. Nah, dalam keadaan menahan tombol shutter, Anda bisa memindahkan sorotan kamera dari subjek-A ke subjek-B atau subjek-C tanpa harus kehilangan fokus atau kata lain fokus tetap terkunci dan tidak berubah sama sekali. Tapi jika tanpa sengaja Anda melepaskan jari dari tombol shutter maka fokus akan buyar. Intinya dalam penggunaan fokus dengan mode otomatis, Anda harus tetap menahan tombol shutter. Nanti setelah selesai mengunci fokus baru Anda menekan penuh (full) tombol shutter untuk pengambilan gambar.

2# Al-Servo AF / Autofocus Continuous (AF-C)

Canon menyebutnya sebagai Al-Servo, sedangkan Nikon menyebutnya Autofocus Continuos (AF-S) dan dulu Nikon menyebut mode ini sebagai Continuos Servo AF. Ini kebalikan dari AF Mode di atas, yang mana mode ini khusus digunakan untuk memotret subjek yang "bergerak" seperti memotret olahraga, kendaraan berjalan, anak bermain dan subjek apapun yang bergerak. Jika Anda menggunakan mode One-Shot / AF-S untuk memotret subjek bergerak maka Anda akan kehilangan fokus pada subjek. Berbeda dengan mode ini yang mana fokus lensa akan terus melakukan penyusuaian dengan melakukan pelacakkan (tracking) fokus yang sudah terkunci pada subjek yang terus bergerak. Tapi AF Mode ini tidak bisa diterapkan pada contoh kasus subjek-A di atas.

3# Al-Focus / AF-A

Canon menyebutnya sebagai Al-Focus sedangkan Nikon menyebutnya sebagai AF-A dan memiliki nama lain Continuous Hybrid. Mode ini memiliki cara kerja yang ada pada 2 mode di atas dan secara otomatis akan melakukan penyusaian pada tingkah laku subjek. Misalnya, jika subjek yang dibidik itu berdiam diri maka mode ini akan menggunakan fungsi One-Shot / AF-S. Dan ketika subjek tiba-tiba bergerak maka mode ini akan secara otomatis beralih menggunakan fungsi Al-Servo / AF-C untuk mengunci fokus pada subjek. Paham?
Meskipun memiliki fungsi dari ke dua mode di atas bukan berarti ini mode yang sempurna. Ada pengembangan fungsi baik dari mode One-Shot / AF-S maupun Al-Servo / AF-C yang tidak bisa dilakukan oleh mode ini. Tapi setidaknya mode ini bisa memudahkan Anda tanpa harus repot-repot mengganti AF Mode.
Cara mengganti AF Mode pada kamera Canon dan Nikon

Umumnya pada DSLR Canon entry-level, tombol untuk mengatur AF Mode diberi label "AF". Caranya cukup mudah, Anda hanya perlu menekan tombol tersebut dan selanjutnya silahkan Anda pilih mode sesuai yang Anda butuhkan. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini:

Sedangkan untuk menggati AF Mode pada DSLR Nikon entry-level caranya dengan menekan tombol "info" di bagian atas kamera, kemudian tombol "(i)". Selanjutnya silahkan pilih AF Mode yang Anda butuhkan. Perhatikan gambar di bawah ini:

Perlu dicatat bahwa ada beberapa model kamera Canon dan Nikon yang menggunakan tombol dan metode berbeda untuk mengatur AF Mode. Seperti pada Nikon D700 yang menyediakan tombol mode selector dengan 3 AF Mode (C,S,M) untuk memudahkan pengguna mengganti AF Mode secara instan. Pada dasarnya ini menggunakan sistem kerja yang sama hanya saja pada DSLR tingkat semi-pro dan kelas profesional terdapat beberapa AF Mode tambahan yang tentunya tidak bisa saya jelaskan semuanya di sini

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Crop Factor? Dan Bagaimana Cara menghitungnya?

Kegunaan Data EXIF